Rencana Migrasi Bersama Domi

Lama tak buat tulisan, kali ini tertarik untuk kembali menulis. Selain karena blog seorang kawan menyemangati saya untuk kembali menulis, juga karena tulisan kali ini sangat menarik buat saya. Ya, sangat menarik karena ini tentang sepeda.

Akhirnya saya punya sepeda sendiri. Gak minjem, gak pake punya temen, gak juga ngembat di parkiran. Berkat seorang kawan baik yang mengajak saya kerja disini 🙂

Dalam waktu dekat, saya mungkin terpaksa migrasi, dan sang sepeda juga akan ikut. Maka, saya coba siapkan sedikit-sedikit.

Beberapa pilihan tersedia untuk bawa sepeda: Dipake, dikirim via layanan paket, atau dibungkus dengan baik lalu dibawa naik kendaraan umum.

Pilihan jatuh pada opsi nomer tiga, karena jarak migrasi cukup jauh (±800km), dan saya terlalu sayang sama si cinta untuk merelakan dia ditumpuk-tumpuk barang lain oleh jasa layanan pengiriman paket.

Untuk bisa bawa si cinta di kendaraan saya perlu alat yang tepat untuk membungkusnya. Teringat informasi waktu browsing beberapa waktu lalu, saya cari kembali detil info tentang sebuah tas untuk membawa sepeda.

Bandits BikeStuff, salah satu produsen tas jenis ini. Local company, bike carrier bag specialist. Somewhere di Tubagus Ismail, Bandung sana.
Tas buatannya sudah banyak dipakai para goweser. Kualitasnya baik dengan harga yang terjangkau dan sebanding. Nice product 😉

Review, analyze, ngitung budget, akhirnya saya pesen sama Mas Bandits (ternyata kawan satu darah juga). Lalu meluncurlah si tas lewat TIKI (thanks TIKI ^.^)

Begitu sampai tempat, dengan bekal rasa penasaran, langsung ane coba tasnya.

Sekalian nyoba, saya bikin langkah-langkah pengerjaannya, barangkali berguna untuk temen-temen semua. Pengepakan Domi bisa selesai dalam kurang lebih 12 tahap. Memakan waktu tidak lebih dari 30 menit. Sepeda pun masuk dalam tas dan dapat segera dibawa kemana-mana. Untuk lihat langkah-langkah pengepakan Domi, silakan lihat disini.

Domi siap dibawa jalan

Mencoba tas ini sebetulnya juga sekalian ngerawat si Domi. Karena sebulan terakhir dia penyakitan. Muncul bunyi-bunyi ‘kriet-krek-kriet-krek’ setiap pedalnya saya gowes. Selidik punya selidik, sumber bunyi berasal dari bottom bracket. Ada apa dengan BB Domi? Lihat disini untuk complete reviewnya.

About aditbije

finding answer
This entry was posted in Mekanik and tagged , , , , , . Bookmark the permalink.

3 Responses to Rencana Migrasi Bersama Domi

  1. tyas says:

    mau dibawa ke subang ya dit? kerjaanmu di paiton udah beres ta?

    • aditbije says:

      hai cyiiinth…… (“,) pakabar?
      ho’oh mo dibawa pulang subang, mo cobain sepedaan di Ranggawulung ke Gunung Sapotong tea geuningan 😉
      Apakabar sepeda wara-wirimu di Bogor?

      Mas’e karo si kecil sehat kah? wis suwi gak sowan rono jek 😀

      See u soon sist

  2. Anonymous says:

    yang punya dominya kemana tuh?

Leave a comment